
Ketika berbicara tentang "coaching" dan "mentoring," seringkali kita terjebak pada definisi teknis dan penjelasan formal. Tetapi kali ini saya ingin bercerita tentang keduanya melalui perspsektif yang berbeda. Lebih dari sekadar proses, coaching dan mentoring adalah perjalanan hidup yang melibatkan emosi, transformasi, dan hubungan yang bermakna.
Tahun 2009 saya memutuskan untuk memulai journey baru saya sebagai pengajar setelah memiliki pengalaman 20 tahun bekerja di Bank, dan saat itu saya melihat tempat yang tepat untuk mengajar adalah Bank Mandiri. Salah satu bank besar hasil dari merger 4 bank pemerintah, yang pada waktu itu mereka sedang mempersiapkan 500-1000 orang leaders untuk calon branch manager.
Saat itu saya datang ke Bapak Agus Martowardojo yang mana beliau waktu itu menjabat sebagai Direktur Utama, tetapi di awal diskusi saya kaget dengan pertanyaan Pak Agus.
“Jaja apa betul sudah siap mengajar? tanya beliau.
Saya dengan yakin menjawab “Siap pak karena saya sudah 20 tahun bekerja sebelumnya”
“Tapi sayang Ja, saya rasa kamu kedepan harus mengajar di banyak tempat dan saya yakin pengalamanmu di bank swasta sudah membawa kamu menjadi sosok yang cepat, antusias, gesit, dan energik. Tapi bagaimanapun sebaiknya kamu juga perlu memiliki exposure lebih di lembaga-lembaga negara.” Jawab beliau dengan hikmat.
Di situlah saya lihat bahwa betapa besarnya perhatian Pak Agus pada potensi saya, seolah-olah beliau mengatakan bahwa “Tujuanmu itu bagus, tapi kamu harus mempersiapkan diri dengan lebih matang”
Akhirnya saya beranikan bertanya “Pak Agus, menurut pandangan Bapak apa yang harus saya lakukan?”
Beliau menjawab “Sebaiknya kamu bekerja dulu di BUMN, karena bagaimanapun kamu nantinya akan mengajar bukan hanya di perusahaan swasta kan? Tapi kamu akan mengajar juga di BUMN, Kementerian, di Lembaga-lembaga Negara yang tentu budayanya situasinya berbeda dan semua hal yang sudah kamu pelajari di bank swasta akan semakin diperkaya jika kamu memiliki tambahan pengalaman”
Singkat cerita itulah awal cerita saya untuk bekerja di Bank Mandiri sebagai Corporate Secretary, sebelum pada akhirnya saya menjadi pengajar seperti saat ini.
Dari pengalaman inilah saya semakin memahami apa makna coaching, untuk membantu seseorang mencapai potensi terbaiknya dengan memfasilitasi proses refleksi, pengembangan dan transformasi. Coaching berfokus pada tujuan, solusi dan pertumbuhan individu melalui percakapan yang berdaya dan strategi yang terarah.
Coaching: Membantu Menemukan Cahaya dalam Diri
Coba anda bayangkan seseorang berjalan di sebuah hutan gelap. Dia membawa lentera kecil, tapi cahayanya redup karena dia tidak yakin bagaimana menggunakannya. Seorang coach hadir bukan untuk memberikan lentera baru, melainkan untuk membantu orang itu menyadari bahwa lentera yang dimilikinya dapat bersinar lebih terang.
Dari berbagai pengalaman yang saya dapatkan, akhirnya saya memahami esensi coaching adalah membimbing seseorang untuk menyadari potensi terbaiknya melalui proses eksplorasi, tindakan, dan refleksi yang mendalam. Ini adalah pendekatan yang penuh rasa hormat, empati, dan fokus pada pertumbuhan individu, sehingga mereka dapat mencapai hasil yang berdampak dan berkelanjutan dalam hidup atau pekerjaan di kemudian hari.
Mentoring: Pendampingan Bermakna Yang Memberi Dampak
Di sisi lain, mentoring adalah perjalanan berbagi pengalaman. Bayangkan seorang pendaki gunung yang telah menaklukkan berbagai puncak. Dia mengulurkan tangannya kepada pendaki pemula, bukan hanya untuk menunjukkan jalannya, tetapi juga untuk berbagi kisah tentang badai, rute tersembunyi, dan keindahan yang menanti di puncak.
Esensi mentoring adalah hubungan pengembangan antara seorang mentor (yang lebih berpengalaman) dan mentee (yang kurang berpengalaman) yang bertujuan untuk mendukung pertumbuhan pribadi, profesional, dan keterampilan melalui bimbingan, nasihat, dan berbagi pengalaman.
Betapa pentingnya proses mentoring untuk memperkaya hubungan yang kolaboratif, berbasis kepercayaan, dan fokus pada pengembangan mentee melalui bimbingan, pengalaman, dan inspirasi yang diberikan oleh mentor. Mentoring tidak hanya memberikan wawasan, tetapi juga memberdayakan mentee untuk tumbuh secara berkelanjutan, baik secara pribadi maupun profesional.

Termasuk yang saya rasakan selama di Bank Niaga dan Bank Mandiri, Pak Agus banyak meluangkan waktunya untuk mendidik saya dan beliau telah menjadi mentor yang sangat berharga dalam hidup saya. Beliau sering kali berinteraksi memberikan contoh-contoh. Bagaimana cara membawa diri, cara melakukan tugas-tugas dan pekerjaan, cara memfollow-up pekerjaan, cara menyelesaikan masalah yang rumit. Itu semua adalah bagian dari proses mentoring yang saya dapatkan dan telah menjadi nilai dari proses pengembangan diri saya.
"Jika kamu ingin sukses, jangan berjalan sendirian. Mentor adalah panduan yang dapat membuka pintu yang sebelumnya tidak kamu ketahui ada." – Oprah Winfrey
Perbedaan yang Membaur
Meski memiliki peran berbeda, coaching dan mentoring sering kali saling melengkapi. Ada kalanya seorang mentor mengadopsi pendekatan coaching dengan bertanya dan mendengarkan lebih banyak, sementara seorang coach mungkin berbagi pengalaman pribadi yang relevan. Hubungan ini bukanlah tentang metode mana yang lebih baik, melainkan bagaimana keduanya dapat menciptakan dampak yang lebih besar.
Seni Mendampingi: Kisah yang Terus Berlanjut
Di balik setiap sesi coaching dan mentoring, ada kisah yang terus berkembang. Seorang coachee yang awalnya penuh kebingungan bisa berubah menjadi individu yang penuh keyakinan. Seorang mentee yang awalnya ragu-ragu bisa menjadi sosok yang menginspirasi banyak orang.
Dalam dunia yang semakin kompleks, peran coach dan mentor menjadi semakin penting. Mereka bukan hanya pendamping, tetapi juga penunjuk arah yang membantu orang lain menemukan jalan mereka sendiri. Dan dalam perjalanan itu, mereka juga sering kali belajar dan tumbuh bersama.
Jadi, apakah Anda seorang coach, mentor, coachee, atau mentee, ingatlah bahwa setiap interaksi adalah bagian dari cerita yang lebih besar. Sebuah cerita tentang pertumbuhan, koneksi, dan transformasi yang tidak hanya mengubah hidup seseorang, tetapi juga dunia di sekitarnya.
Salam hangat, Remaja Tampubolon
תגובות