top of page
Search
Writer's pictureRemaja Tampubolon

RESILIENT LEADER

Halo sahabat. Bagaimana hari-hari anda sejauh ini? Saya harap anda dalam kondisi sehat. Kita sudah masuk di awal Q2 tahun 2021. Tidak terasa sudah setahun kita berada di rumah saja. Bekerja, belajar dan melayani dari rumah, menggunakan semua yang kita punya untuk bertahan hidup dan menjaga diri dari penyakit dan kebosanan.


Tidak mudah mengikuti arus perubahan yang cepat, apalagi jika anda di posisi sebagai seorang pemimpin. Pemimpin keluarga, pemimpin perusahaan, seorang saudara yang diandalkan dan seorang sahabat yang dipercaya.


Rasanya ingin liburan bukan? Mencelupkan kaki kita ke air pantai, beristirahat di bawah hangatnya sinar matahari.. Atau mendatangi tempat baru, dan berpetualang bersama teman teman kita.. Pasti saat ini anda berpikir “Sulit untuk punya waktu liburan. Sebagai orang yang dipercaya, ada banyak hal yang butuh saya kerjakan saat ini.”


Tentu. Kita masih butuh bersabar karena perjuangan kita untuk pulih dari kondisi tahun lalu memang belum selesai. Apalagi di era sekarang, pemimpin dituntut untuk tidak hanya beradaptasi dengan perubahan, tapi juga berakselerasi untuk maju mengejar ketertinggalan. Kita diminta untuk bisa lebih tangguh untuk membawa perusahaan kita melesat lebih tinggi.

Jadi berhubung kita sama-sama butuh refreshing, bagaimana kalau saat ini saya ajak anda hiking sejenak lewat imajinasi, sambil kita coba diskusi tentang bagaimana kita bisa menjadi pemimpin tangguh yang mampu mendaki gunung kesuksesan? Siapkan sepatu terbaik anda, hati yang tenang, dan mari kita berbincang tentang menjadi Resilient Leaders.


Saya pernah diberi tips oleh salah satu teman baik saya yang suka naik-turun gunung. Dia bilang untuk para pemula, selain harus membawa banyak air minum, kita juga harus membawa teman. Mendaki gunung itu berat jika dijalankan sendiri karena tidak ada orang yang bisa kita ajak ngobrol atau berkeluh kesah sambil kita berjuang meraih puncak. Dan jika kita membawa teman, ada perasaan tenang yang datang dari kepercayaan bahwa jika terjadi sesuatu, kita punya satu sama lain yang bisa saling menjaga dan menguatkan. Ini mengingatkan saya tentang kriteria Resilient Leader yang pertama : Punya Empati dan Energy Optimis.


Kita butuh sadar bahwa apa yang menimpa kita dan team kita di tahun lalu adalah hal yang berat. Apa yang terjadi ke diri anda, mungkin tidak dimengerti orang lain. Dan kesulitan orang lain, mungkin tidak anda rasakan. Tapi kita punya satu sama lain, yang bisa menguatkan dan saling mengingatkan bahwa kita bisa bangkit dan tetap maju walaupun sempat terjatuh dan terluka. Menopang teman-teman kita sambil percaya bahwa kita bisa selesaikan setiap masalah bersama sama. Dengan bantuan rekan-rekannya, seorang pemimpin yang tangguh juga bisa beradaptasi dan berimprovisasi terhadap perubahan yang terjadi.

Disaat hiking, ada baiknya juga kita lebih peka terhadap sekitar. Mulai dari melihat tanda-tanda jalan, memperhatikan cuaca, juga mengecek diri dan rekan-rekan yang butuh istirahat. Disaat kita menyadari kekurangan & kelebihan diri, disaat kita mau mendengarkan feedback, kita belajar menjadi pemimpin yang lebih resilient.


Tentu saja mendaki gunung tidak selamanya mudah, kadang kita butuh mengkalkulasi resiko disaat kita memutuskan untuk turun gunung atau tetap naik lebih tinggi. Tetapi itu semua hanya bisa dilakukan jika kita berkomunikasi dengan efektif dan tidak buang-buang energi. Perbekalan yang terbatas harus dibagi dengan bijak, tidak bisa hanya kita simpan untuk diri kita sendiri. Agar bersama-sama bisa menuju puncak, kita harus berbagi dan membekali semua team kita. Percuma jika hanya kita yang kuat, nantinya disaat yang lain kelelahan, malah jadi kewalahan.


Pada akhirnya, semua perjuangan anda terbayar di saat anda bisa melihat pemandangan indah sambil berdiri di atas awan. Langit yang cerah dan angin yang segar serasa mengeringkan keringat perjuangan yang bercucuran. Jangan lupa untuk berfoto bersama rekan-rekan anda juga untuk mengingat perjuangan dan keberhasilan kalian. Agar terus bisa ingat bahwa segala sesuatu bisa diraih jika kita bersama-sama melangkah maju dengan hati penuh pengharapan.


Dimanapun dan kapanpun kita dipercaya untuk jadi pemimpin yang resilient, saya berharap kita semua bisa memegang prinsip-prinsip ini di dalam hati kita. Mari kita hadapi naik turun gunung kehidupan dengan penuh semangat dan pengharapan.


Salam

Remaja Tampubolon




181 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page